Kamis, 07 April 2011

Sektor Pertanian Kabupaten Kulon Progo


Sudah menjadi fenomena nasional bahwa luas lahan sawah semakin berkurang. Luas lahan sawah menurut jenis irigasi tidak jauh berbeda kondisinya dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 luas lahan sawah yang diairi dengan irigasi teknis sebesar 73,07 %, irigasi setengah teknis 6,49 %, D.I kecil 12,38 %, dan tadah hujan 8,06 %.

Luas lahan sawah yang irigasinya dari Bendungan Sermo seluas 3.354 hektar meliputi kecamatan temon,Wates, .Panjatan, Pengasih dan Kokap. Luas lahan kering adalah 47,794 hektar, dimana 19.273 hektar (40,32 %) merupakan lahan pekarangan/lahan untuk bangunan dan 15.219 (32,22 %) merupakan lahan tegal/kebun.

Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah agraris, mayoritas penduduknya masih berusaha pada sektor pertanian. Dari hasil Pendataan Usaha Tani 2009 terdapat 51.877 Rumah Tangga Tani yang mengusahakan tanaman Padi , Jagung, Kedelai dan Tebu (PJKT). Prosentase terbesar adalah Padi yaitu 54,30 %, kemudian Jagung sebesar 32,72 %, Kedelai sebesar 12,95 % dan Tebu sebesar 0,04 %.





Konsekuensi dari perluasan area pekarangan/lahan untuk bangunan adalah upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi/palawija. Upaya ini berhasil dilakukan Pemkab Kulon Progo, dengan perbandingan yang bisa dilihat pada tahun 2006 yang menunjukkan data peningkatan produktifitas padi  dari 58,00 kw/ha menjadi 60,94 kw/ha. Demikian juga halnya yang terjadi untuk  produktivitas tanaman jagung dari 58,38 kw/ha menjadi 62,45 kw/ha, ketela pohon dari 154,18 kw/ha menjadi 165,75 kw/ha, kedelai dar 13,73 kw/ha menjadi 14,81 kw/ha dan kacang hijau dari 6,58 kw/ha menjadi 6,82 kw/ha. Tetapi ada juga yang produktivitasnya mengalami penurunan yaitu kacang tanah dari 12,82 kw/ha menjadi 8,96 kw/ha dan ketela rambat dari 101,20 kw/ha menjadi 100,00 kw/ha

Selain padi dan palawija, potensi pertanian Kulon Progo juga ditunjang oleh pembudidayaan tanaman hortikultura, terutama buah-buahan. Buah-buahan potensial di kabupaten Kulon Progo sampai tahun 2008 adalah mangga, durian dan rambutan yang dihasilkan oleh kecamatan Kokap, Kalibawang dan Samigaluh. Sedangkan untuk melon dan semangka potensial dihasilkan di kecamatan Temon, Wates, Panjatan dan Galur.

Selain memiliki kondisi geografis dan iklim yang cocok untuk pemuliaan tanaman, Kulon Progo juga merupakan tempat yang tepat bagi usaha peternakan. Baik untuk budi daya ternak besar maupun unggas. Persediaan HMT untuk ternak besar cukup memadai, sehingga banyak peternakan sapi perah yang berdiri disini. Pada tahun 2008 produksi susu sapi perah di Kulon Progo sebesar 25.255 liter, sayangnya angka ini mengalami penurunan 26% dari produksi tahun 2007. Namun demikian, yang cukup menarik adalah jumlah produksi telur ayam yang berhasil  ditingkatkan hingga sejumlah 4.614.754 butir telur, atau meningkat 21,78%.

1 komentar:

SuperTeam mengatakan...

ini yang aku cari, makasih gan artikelnya.
sharing juga ni, dengar-dengar blog jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah kadang juga saya mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia

Posting Komentar