Senin, 28 Maret 2011

PRILAKU KONSUMEN

HASIL SURVEI PRILAKU DAN DAYA BELI KONSUMEN INDONESIA 2007

Majalah Marketing Edisi Januari 2008 menurunkan artikel menarik tentang Survei Prilaku Konsumen dan Pengeluaran Konsumen Indonesia dengan 1.400 responden di 4 kota besar di Indonesia, yaitu : Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar. Di bawah dikutipkan secara garis besar berdasarkan hanya 5 kategori serta dalam bentuk pemaparan terkait hasil survei AC Nielsen. Jika Anda tertarik, mohon milikilah Majalah Marketing tersebut diatas.

SUPERMARKET / HIPERMARKET  YANG  PALING  SERING  DIKUNJUNGI

25,50%  Alfamart

17,00%  Carrefour

  8,00%  Indomaret

  4,10%  Giant

  4,10%  Ramayana

41,30%  Lainnya   |   N : 1400


FAKTOR TERPENTING  DALAM  MEMILIH  SUPERMARKET / HIPERMARKET

48,60%  Dekat rumah / mudah dijangkau

27,90%  Harga murah / standar

14,80%  Banyak pilihan / lengkap

  3,10%  Tempat nyaman

  1,50%  Sering diskon

  4,10%  Lainnya   |   N : 1400


BANK  YANG  DIPILIH

24,90%  BRI

22,20%  BCA

19,80%  BANK MANDIRI

19,00%  BNI

  2,60%  LIPPO BANK

11,50%  Lainnya   |   N : 900




FAKTOR  TERPENTING  DALAM  MEMILIH  BANK


23,00%  Dekat rumah / mudah dijangkau

12,50%  Pelayanannya bagus

11,10%  Terpercaya

10,10%  Amanah

  9,30%  Di daerah mana pun ada

34,00%  Lainnya   |   N : 900


PENERBANGAN  YANG  DIPILIH

31,50%  Lion Air

27,90%  Garuda Indonesian Airways

13,30%  Adam Air

  9,70%  Merpati Nusantara Airlines

  4,20%  Air Asia

13,40%  Lainnya   |   N : 165


FAKTOR  TERPENTING  DALAM  MEMILIH  PENERBANGAN

42,90%  Tiket Murah

23,70%  Pelayanannya baik

  9,00%  Aman

  4,50%  Nyaman

  2,60%  Terkenal

17,30%  Lainnya    |   N : 165


ASURANSI  YANG  DIPILIH

23,20%  Bumiputera

14,10%  Jamsostek

11,20%  AIG Lippo

  7,00%  Prudential

  3,50%  Bumi Asih

41,00%  Lainnya    |   N : 140


FAKTOR  TERPENTING  DALAM  MEMILIH  ASURANSI

19,10%  Dari kantor

16,30%  Preminya murah

15,60%  Terpercaya

  6,40%  Pelayanannya baik

  5,70%  Jaminan masa depan bagus

36,90%  Lainnya    |  N : 140


FAKTOR  TERPENTING  DALAM  MEMILIH  RUMAH  SAKIT

36,90%  Biaya Rumah Sakit

31,60%  Jarak Rumah Sakit

13,10%  Pilihan keluarga

12,50%  Rekomendasi dokter

  1,30%  Fasilitasnya

  4,60%  Lainnya    |  N : 1400

Seiring dengan hasil survei prilaku konsumen tersebut diatas , hasil survei tahunan AC Nielsen menunjukan bahwa pada 9 kota besar di Indonesia pada tahun 2007 menunjukan peningkatan spending konsumen Indonesia sebesar 13% dibandingkan tahun 2006. Pada tahun 2007 pengeluaran rata-rata adalah Rp. 1.458.724 sedangkan pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.290.000. Dan untuk gambaran Anda peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional tercatat sebesar 6.3%, tingkat inflasi 6,1 - 6.4% dan suku bunga pada kisaran 8,5%.

Dengan meningkatnya spending konsumen diatas maka secara keseluruhan total pembelian barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk 20 kategori mencapai Rp 40 Triliun jadi ada peningkatan 8% dibandingkan tahun 2006 yang mencapai Rp. 36.9 triliun.

Rupanya peningkatan spending konsumen ini juga memicu tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan menginginkan lebih banyak pilihan, kualitas tinggi, harga terjangkau dan entertainment (hiburan). Indikasi hasil survei Nielsen Shoptrend ini dalam prosentase adalah sebanyak 58% pembelanja yang berbelanja bersama keluarganya. Jadi ada kebutuhan terhadap kebersamaan dengan keluarga yang berkualitas dan juga menjadi sarana aktualisasi diri menurut persepsi konsumen Indonesia.

Mengacu pada hal ini itulah mengapa popularitas hipermarket mengalami pertumbuhan yang pesat seperti data AC Nielsen Retail Index, di bawah ini :

2004  : 26,90% Minimarket | 50,10% Supermarket | 23,00% Hipermarket

2005  : 31,60% Minimarket | 43,40% Supermarket | 25,00% Hipermarket

2006  : 34,00% Minimarket | 38,20% Supermarket | 27,80% Hipermarket

2007  : 38,30% Minimarket | 33,40% Supermarket | 28,30% Hipermarket

Data Tahun 2007 : Januari s/d Oktober 2007

Dari data diatas nyata sekali Hipermarket bertumbuh pesat pada kisaran 21.40%, diikuti dengan Minimarket 37,60% sedangkan Supermarket mengalami trend penurunan sehingga hanya bertumbuh pada kisaran 3,8% selama kurun waktu 2004 - Oktober 2007. Hal ini jelas dapat disimpulkan Hipermarket mampu memberikan solusi atas kebutuhan konsumen serta aspirasi bagi seluruh anggota keluarga khususnya di akhir bulan. Juga kenyataan kehadiran Hipermarket kerap memberikan efek deflasi terhadap produk-produk tertentu oleh sebab keberhasilan di dalam menekan harga. Misal minyak goreng per liter berharga lebih rendah dibandingkan dengan harga jual di kota-kota tertentu. Jadi strategi Hipermarket dengan melebarkan taste, needs dan wants dari konsumen, maka Hipermarket berhasil membuat konsumen berbelanja lebih banyak lagi. Jadi driving keinginan berhasil dibentuk melampaui kebutuhan konsumen sesungguhnya.

Kini jika demikian adanya adalah jelas bahwa upaya pelestarian Pasar Tradisional semestinya juga menempuh koridor awareness konsumen dan imagi kesadaran bahwa Pasar Tradisional merupakan warisan budaya yang menjadi sokoguru perekonomian rakyat. Karena kiprah Pasar Modern (Minimarket, Supermarket dan Hipermarket) sedemikian mengintrusi Pasar Tradisional, oleh sebab prilaku konsumen urban Indonesia sendiri yang berkarakter hedonis-kapitalis. Kendati survei di atas terbatas menunjukan gambaran dan karakteristik di kota-kota besar ; tetaplah hal ini menjadi lampu merah bagi para pemerhati, penggiat, pemerintah pusat/daerah dan institusi terkait untuk tetap mengusung upaya pelestarian Pasar Tradisional.

0 komentar:

Posting Komentar